Kota Toea merupakan sebuah wisata yang unik dan menarik selain itu biaya yang dikeluarkan pun tidak terlalu mahal untuk mengelilingi museum yang ada. Oleh karena itu tak pernah sepi dari pengunjung karena banyak orang yang memilih tempat tersebut untuk melepaskan penatnya atau menyelesaikan tugas sekolah. Bahkan ada pula yang mengenang momen-momen berharga. Kawasan wisata yang menarik untuk dikunjungi, yaitu Museum Bank Indonesia, Museum Wayang, Museum Sejarah Jakarta, Museum Pos Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bank Mandiri, Museum Bahari, Pelabuhan Sunda Kelapa, Menara Syahbandar, Jembatan Tanjung Intan, dan Kaliber 11 yang dahulunya merupakan rumah pembantaian yang digunakan oleh Belanda.
Museum Wayang tentunya semua orang yang pernah berkunjung, tahu bahwa di museum inilah tersimpan berbagai koleksi wayang baik dari Indonesia dan negara lainnya. Bahkan museum ini pun kini telah selesai direnovasi sehingga penempatan dan barang koleksi yang dipamerkan pun semakin indah dipandang. Koleksi wayang yang unik dan beragam ini juga membutuhkan pemeliharaan. Olek karena itu, salah satu caranya bagi pengunjung dilarang memotret menggunakan flash. Bagi Anda yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa tidak perlu resah dengan harga tiket masuk yang mahal. Karena dengan menunjukkan Kartu Pelajar atau Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) Anda hanya perlu mambayar Rp1.000.
Museum Sejarah Jakarta sudah berdiri sejak 1710 dan diresmikan oleh Gubernur Jenderal Abraham Van Riebeck. Mulanya museum ini bernama Museum Old Batavia diresmikan tahun 1936 dan mulanya berlokasi di Museum Wayang saat ini. Kemudian pada masa kemerdekaan berubah menjadi Museum Djakarta Lama dikelola oleh Lembaga Kebudayaan Indonesia. Baru pada 1968 diserahkan pada Pemda DKI Jakarta dan diresmikan menjadi Museum Sejarah Jakarta pada 30 Maret 1974 oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Koleksi yang ada di museum ini lebih dari 23.000 buah yang terdiri dari material logam, kayu, kain, kulit, keramik, gerabah, kristal, kulit, kertas dan tulang. Koleksi unggulannya adalah Meriam Si Jagur, pemisah ruangan bergaya Baroque dari abad 18, pedang eksekusi, lukisan Gubernur Jenderal VOC Hindia Belanda tahun 1602-1942, prasasti, dan berbagai macam senjata. Selain itu juga ada penjara bawah tanah yang digunakan oleh Belanda dahulu. Biaya masuk museum ini tidak terlalu mahal apalagi jika Anda seorang pelajar atau mahasiswa karena dengan Rp 1.000 kita sudah bisa melihat benda-benda peninggalan sejarah yang berharga. Akan tetapi museum ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah karena beberapa diantaranya sudah rusak dan bangunannnya pun sudah mulai tidak terawat dengan baik. Karena biaya perawatan dan pengadaan koleksi di dapatkan dari pemerintah karena tiket masuk digunakan untuk membayar retribusi ke pemerintah daerah. Oleh karena itu, seharusnya pemerintah memberikan perhatian lebih karena kebanyakan yang berkunjung kesini selain warga Jabodetabek adalah para wisatawan asing.
Museum Seni Rupa dan Keramik dibangun pada 1870 mulanya gedung ini digunakan sebagai Lembaga Peradilan tertinggi Belanda (Raad Van Justitie), lalu pada masa pendudukan Jepang digunakan sebagai asrama militer. Selanjutnya pada 1967 digunakan sebagai Kantor Walikota Jakarta Barat. Pada 1968 sampai 1975 dijadikan sebagai Kantor Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta. Baru pada 20 Agustus 1976 diresmikan menjadi Gedung Balai Seni Rupa oleh Presiden Soeharto. Sedangkan Museum Keramik diresmikan pada 10 Juni 1977 oleh Ali Sadikin.
Museum ini memiliki 500 koleksi karya seni rupa yang terdiri dari: patung, totem kayu, grafis, sketsa, dan batik lukis. Diantaranya yang menjadi unggulan, yaitu lukisan yang berjudul “Pengantin Revolusi” karya Hendra Gunawan, “Bupati Cianjur” karya Raden Saleh. “Ibu Menyusui” karya Dullah, “Seiko” karya S. Sudjojono dan “Potret Diri” karya Affandi
Sedangkan koleksi keramik di museum ini cukup banyak yang berasal dari keramik lokal dan keramik asing. Keramik lokal berasal dari sentra industri daerah antara lain Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, dan lain-lain.
Keramik dari kerajaan Majapahit abad ke-14 juga tersedia disini selain itu keramik asing juga ada koleksinya di Museum ini.
Selain memamerkan berbagai koleksi yang ada, museum ini juga memberi kesempatan bagi para pelajar untuk belajar secara langsung membuat gerabah. Beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh museum setiap tahunnya, yaitu penyuluhan permuseuman, pameran temporer, dan partispiasi kegiatan di luar museum.
“Kami buka mulai dari selasa sampai minggu. Tapi paling ramai hari sabtu dan minggu. Hari biasa kebanyakan yang berkunjung adalah pelajar dan biasanya mereka kesini untuk mengerjakan tugas,” ujar Ibu Marni (47) selaku petugas museum.
Dan ternyata barang-barang yang ada di museum ini diganti selama dua kali dalam setahun. Karena tidak semua koleksi yang ada di keluarkan semua. “Supaya nanti bisa kita tukar dengan koleksi yang tersimpan,” tambah Ibu Marni
Museum Bahari
Pelabuhan Sunda Kelapa
Menara Syahbandar
Jembatan Tanjung Intan
Kaliber 11 dikatakan dahulunya merupakan tempat pembantaian yang digunakan pada zaman Belanda.
nb: Foto merupakan dokumentasi pribadi
Oleh:
Luk Lukul Hamidah
2010110080269
'Wisata Kota Toea Tak Pernah Sepi Pengunjung' merupakan suguhan artikel yang menarik. Bisa menjadi informasi yang baik kepada para pembaca atau pelancong yang ingin berwisata.
hhaaa..
saya seumur2 belum pernah ke musium..
:p
seumur2 saya belum pernah wisata ke museumm.
ahahhahaa..
:p
wisata mall udah gak trendi...sekarang yang lagi in mah wisata museum, murah tapi gak murahan...Museum adalah saksi bisu dari rentetan peristiwa di masa lalu (sejarah)
jangan sekali-kali meninggalkan sejarah
-bung karno-
hidup memang terus maju, tapi bisa dimengerti jika dilihat mundur
-soren kiergegard-
tabik.
rivki maulana
Ni klo ada fotonya lebih asik. :)
Sabi lu... Huehue
malu karena meski tinggal di jakarta tapi jarang mengunjungi museum-museum yang ada, padahal kalau lihat di tulisan ini ada banyak banget hal yang bisa dilihattt...>.<!!
bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah??
hmm..semoga saya akan makin mencintai masa lalu Indonesia karenanya..(:
makasih postingannyaa...;D
wah ternyata wisata kota tua yang saya tau selama ini tidak sebanyak ini. jadi tertarik untuk keliling ke semua museum yang ada d kota tua :D
keren lah ya pokoknya yang namanya kota tua..
pasti aja ga pernah sepi pengunjung.. tempatnya keren.. :D
suatu saat, saya akan mengunjungi Wisata Kota Toea!
belum pernah, dan postingnya menarik :)
yeah...
percayalah suatu saat nanti wisata museum akan lebih nge-hype daripada wisata kuliner...
yeah.. bercerita tentang kota tua mengingatkan saya akan cerita2 saya di www.kertasbaru.multiply.com (ini bukan ajang promosi loh! hanya sekedar berbagi cerita)
Kawasan Wisata kota tua jakarta atau yang saya lebih suka menyebutnya balai kota (stadhuis) memang selalu menyimpan cerita dan berbagai hal yang selalu membuat orang2 tertarik mengunjunginya...
coba sisipkan beberapa foto dan keterangan batas kota toea yang sebenarnya supaya teman2 yang lain nggak salah mengira antara kota toea jakarta dan stadhuis (balai kota lama).
wens goede dag hebben voor u!
fotonya sudah d upload. maaf ya kemarin susah loadingnya. terima kasih yang sudah comment d blog ini
wew trnyata ada bnyk. tp macet bukan di daerah situ?
sy suka reviewnya deh. hampir detail, kentara di penjelasan ruangannya bergaya apa lah, lukisannya ada apa aja (ga boleh difoto ya?), danlainlainnya. ayoayo tambahin lagi. sy tunggu ah.